.post-body.entry-content { text-align: justify; }

Senin, 08 April 2013

Publikasi Penerbitan



   Apa yang harus kita lakukan dengan karya ilmiah yang sudah berhasil kita selesaikan? Apakah karya ilmiah tersebut hanya kita simpan, biarkan, atau bahkan hanya buat kenang-kenangan kalau kita dulu pernah membuatnya?
Tentu saja tidak, karena kita harus mempublikasikan guna menyebarluaskan manfaatnya kepada pembaca.
Dimana kita dapat mempublikasikannya? Terdapat dua macam sarana guna mempublikasikan karya ilmiah kita yakni, publikasi lewat penerbitan dan publikasi secara lisan.
        Publikasi Penerbitan
   Publikasi penerbitan karya ilmiah harus terlebih dulu memperhatikan jenis media penerbitan yang akan digunakan. karakteristik karya ilmiah menentukan media yang akan mempublikasikannya.
   Artikel ilmiah populer berdasarkan karakteristiknya dapat dipublikasikan di koran, majalah, atau harian umum lainnya. Misalnya, majalah Tempo. Sedangkan artikel penelitian tidak mungkin tepat dipublikasikan lewat media umum seperti itu. Artikel penelitian mempunyai wadah tersendiri yaitu, jurnal atau majalah ilmiah pada setiap kategori topik yang dipilih. Artikel tentang kebahasaan mempunyai jurnal sendiri, yaitu jurnal bahasa. Misalnya jurnal Bahasa dan sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jika topiknya tentang kesastraan, publikasi karya ilmiah bisa dilakukan lewat majalah Horison.
Setiap media publikasi mempunyai karakteristik yang harus dipenuhi oleh karya ilmiah tersebut, salah satunya tentang sistematika penulisan. Sistematika penulisan pada media publikasi lebih hampir sama dengan sistematika penulisan karya ilmiah lainnya, namun biasanya sedikit dimodifikasi untuk mempersingkat karya ilmiah tersbut.




Sumber:
Depdiknas. 2005. Pengembangan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Depdiknas.
     

0 komentar:

Posting Komentar